Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Dan Unmuh Jember Kelola Sampah Organik Dengan Teknologi Takakura

IMM & Unmuh Jember kelola sampah organik


JemberMU - Jember merupakan salahsatu kabupaten yang sangat padat dengan jumlah penduduk lebih dari 2,6 juta penduduk. Jumlah penduduk yang sangat padat ini telah membuat dinamika daerah ini menjadi sangat cepat. Selain memberi dampak yang positif, juga menyisakan sejumlah permasalahan yang dapat memberi dampak yang luas pada penduduknya. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah sampah yang kuantitasnya semakin hari semakin meningkat. Peningkatan ini tidak disertai dengan meluasnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat Pembuangan Sementara Sampah (TPS).

Survey yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa setiap orang memproduksi sampah sebanyak 0,68 kg perhari. Kabupaten Jember dengan jumlah penduduk 2,6 juta berpotensi menghasilkan sampah sebesar 1.768 ton setiap harinya. Tidak semua sampah dengan jumlah yang sangat besar tersebut dapat tertampung di TPA dan TPS yang ada di Kabupaten Jember. Selain jumlah TPA dan TPS yang sangat terbatas, masalah lain adalah masih ada anggota masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Bahkan ditempat tertentu masih belum disediakan tempat untuk membuang sampah.

Masalah sampah tersebut tidak akan maksimal apabila pemerintah Kabupaten Jember bekerja dan bergerak sendiri. Masalah sampah ini juga semakin lambat teratasi bila tidak memanfaatkan teknologi yang tepat. Oleh karenanya peran serta masyarakat dan pemanfaatan teknologi dalam waktu yang bersamaan akan memberikan percepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan masalah sampah di Kabupaten Jember ini. Adapun teknologi yang dapat digunakan dalam mengatasi sampah ini adalah teknologi takakura yang dapat mengolah sampah menjadi pupuk organik. Pemanfaatan teknologi ini selain dapat menekan sampah juga dapat memberi nilai ekonomis kepada masyarakat.

Gambar 1. Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Jember dan Aktivis Lingkungan Hidup IMM Melakukan Simulasi Pembuatan Pupuk Organik


Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang kehadirannya selalu diharapkan oleh masyarakat sudah seharusnya berpartisipasi dalam mengatasi masalah sampah ini. Agar berjalan efektif Muhammadiyah khususnya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Jember dapat mendelegasikan peran ini kepada salahsatu organisasi otonomnya (Ortom) yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Hal ini karena Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi kemahasiswaan memiliki salah satu bidang yang concern pada masalah lingkungan hidup. Bidang tersebut adalah bidang lingkungan hidup yang diarahkan pada kemampuan para kader dalam merumuskan kebijakan bidang lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, pemberdayaan, dan penegakan hukum alam dalam rangka pelestarian lingkungan hidup.

Selama ini Bidang Lingkungan Hidup Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Jember telah mengusulkan peraturan daerah (Perda) mengenai sampah. Usulan tersebut telah disampaikan kepada pihak eksekutif dan legislatif yang ada di Kabupaten Jember. Walaupun peraturan daerah (Perda) tersebut masih sebatas usulan, usaha yang gigih dari PC IMM Kabupaten Jember ini perlu diberikan apresiasi. Selain usulan, Bidang Lingkungan Hidup PC IMM Kabupaten Jember juga telah melakukan lokakarya, seminar mengenai persoalan sampah tersebut. Bidang Lingkungan Hidup PC IMM Kabupaten Jember juga telah melakukan kajian secara mendalam mengenai kapasitas TPA Pakusari.

Dari banyaknya usaha yang dilakukan oleh Bidang Lingkungan Hidup IMM, semua kegiatan ini masih termasuk dalam kategori perencanaan, pengendalian, pengawasan serta penegakan hukum alam dalam rangka pelestarian lingkungan hidup untuk mengatasi masalah sampah. Selama ini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah masih belum melakukan kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat dalam rangka melestarikan lingkungan hidup dengan cara mengatasi masalah sampah ini. Oleh karenanya, kedepan kegiatan pemberdayaan dalam mengatasi masalah sampah ini harus menjadi salah satu fokus Bidang Lingkungan Hidup PC IMM Kabupaten Jember.

Pemberdayaan masyarakat oleh Bidang Lingkungan Hidup Pimpinan Cabang IMM Kabupaten Jember ini akan memiliki dampak yang sangat luas. Hal ini karena semakin berdaya masyarakat dalam mengelola sampah di Kabupaten Jember, maka masalah sampah ini akan semakin cepat teratasi dan masyarakat dapat berdaya secara ekonomi. Selain itu peran keummatan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah semakin membumi tidak hanya sebagai slogan. Dengan demikian Bidang Lingkungan Hidup PC IMM Kabupaten Jember tidak hanya berdiri di “menara gading” akan tetapi betul-betul hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat.

Gambar 2. Tim Pengabdian Unmuh Jember dan Aktivis Lingkungan IMM


Oleh Karena itu Universitas Muhammadiyah Jember melakukan pendampingan kepada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah untuk Training of Trainer (ToT) melalui kegiatan pengabdian. Tim pelaksana kegiatan pengabdian ini terdiri dari dosen Pendidikan biologi FKIP dan Manajemen FEB Universitas Muhammadiyah Jember yakni Ika Priantari, M.Pd.dan Dr. Trias Setyowati, SE., MM. “Tujuan kegiatan ini adalah agar aktivis lingkungan hidup IMM memahami cara kerja serta memiliki keterampilan menerapkan teknologi Takakura” kata Ika Priantari di sela-sela kegiatan. “Ucapan terima kasih disampaikan kepada Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah memberikan pendanaan melalui Surat Kontrak Pengabdian Masyarakat Pendanaan dan Pelaksanaan Hibah Riset Nasional Muhammadiyah Batch VII Tahun 2024 Nomor: 0258.119/I.3/D/2024 Pada hari ini Senin, tanggal Lima Belas bulan Januari, tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat (15 Januari 2024), sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik” lanjut Ika Priantari.
Sementara itu Dwi Nauval, ketua umum IMM Cabang Jember mengucapkan terima kasih kepada pihak Universitas Muhammadiyah Jember. “Kami akan menggali teknologi pengeloalan sampah sebanyak-banyaknya lewat akademisi Universitas Muhammadiyah Jember” kata Nauval. “Hal ini sangat penting, karena akan menjadi modal bagi kami untuk memberdayakan Masyarakat” pungkas Nauval.
Lebih baru Lebih lama