Bandung -- Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menggelar Muktamar XIV di Bandung pada tanggal 2-4 Desember 2022. Adapun hari ini Muktamar secara resmi dibuka Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sabtu (3/12).
Acara pembukaan dihadiri oleh ribuan peserta dan penggembira yang sudah memadati area Gedung Budaya Sabilulungan dan Gedung Bale Rame, Soreang Kabupaten Bandung.
Dalam sambutan yang disampaikan Ketua Umum PP Nasyatul Aisyiyah Diyah Puspitarini terungkap beberapa fakta-fakta menarik (fun facts) di balik persiapan dan penyelenggaraan Muktamar.
"Hadirin yang dimuliakan Allah, pada Muktamar ini ada serba-serbi yang terjadi," ucap Diyah mengawali penyampaian hal-hal menarik pada gelaran Muktamar Nasyiatul Aisyiyah kali ini.
Berikut beberapa fakta menarik di balik suksesnya Mutkamar XIV Nasyiatul Aisyiyah
_Pertama_, 3000 bakso gratis untuk peserta, penggembira, panitia dan tamu undangan
Sebagaimana yang kemarin terjadi pada Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah. Kali ini keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur mengirimkan lagi 3000 bakso gratis untuk para peseta, penggembira, panitia dan tamu undangan Muktamar XIV.
Bakso disajikan oleh tim dengan kelengkapan dapur umum dalam bentuk truck dapur umum milik Muhammadiyah Jawa Timur.
"Kami sampaikan terimakasih kepada PWM Jawa Timur yang telah menyiapkan bakso di depan. Jadi kalau mendamaikan Indonesia tidak hanya dengan sepak bola, bakso juga bisa mendamaikan Indonesia," imbuh Diyah.
_Kedua_, Penggunaan e-voting dalam pemilihan
Seperti pelaksanaan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Surakarta. Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah kali ini juga menggunakan e-voting dalam pemilihan calon anggota tetap PPNA dan pemilihan formatur PPNA. Hal ini sama dengan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah sebelumnya, namun dengan sistem yang lebih baik lagi.
_Ketiga_, Adanya fasilitas educare bagi anak
Dalam rangka memfasilitasi kader-kader Nasyiatul Aisyiyah yang mengikutsertakan anaknya, panitia menyediakan fasilitas educare untuk menitipkan anaknya selama berjalannya acara.
"Fasilitas educare tidak hanya ada di Gedung Budaya Sabilulungan Soreang, melainkan ada juga di Hotel Asrilia," tegas Diyah.
_Keempat_ Ke Bandung Nasyiah Kembali
Bandung memiliki sejarah sendiri dengan Nasyiatul Aisyiyah. Tercatat dalam sejarah, bahwa Bandung menjadi tuan rumah Kongres Pertama Nasyiatul Aisyiyah (1965). Pada saat itu terpilihlah Chamamah Soeratno sebagai Ketua PPNA.
"Ini adalah bentuk nostalgia kami untuk menjadikan Bandung sebagai spririt bagi Nasyiatul Aisyiyah.
_Kelima_, Diterbitkannya Buku Sejarah Nasyiatul Aisyiyah
Buku Sejarah Nasyiatul Aisyiyah yang sudah digadang-gadang sejak lama akhirnya dapat terealisasikan. Buku ini sendiri disusun oleh PPNA atas dasar pendapat dan pengalaman para senior Nasyiatul Aisyiyah.
"Dalam kesempatan ini pula kami mohon izin untuk mempersembahkan sebuah buku yang membahas sejarah Nasyiatul Aisyiyah," imbuh Diyah.