Giwangkara Building, Karya Prestisius SMK Muhammadiyah Haurgeulis

Giwangkara Building - Launching bangunan SMK Haurgeulis Indramayu, Senin (10/10/16). Foto: Abdurroziq
Pagi tadi, Senin (10/10/2016) adalah momen bersejarah bagi pendidikan Muhammadiyah yang kembali menunjukkan eksistensinya. Launching "Giwangkara Building" adalah bukti karya nyata amal usaha pendidikan Muhammadiyah untuk bangsa.

Setelah 30 jam diperjalanan, rasa capek hilang seketika terobati setelah melihat indahnya gedung berwarna putih megah dari sudut sudut pematang sawah. Sungguh diluar dugaan, jauh dari hiru-pikuk keramaian aktivitas manusia, ada gedung sekolah dengan menelan dana milyaran rupiah.

Gedung Giwangkara Building SMK Muhammadiyah Haurgeulis telah mengukir sejarah, membuktikan sekolah dipelosok negeri juga mampu berdiri tegak tak kalah dari sekolah kota. Gedung bertingkat, arsitektur modern dan tentunya menjadi sekolah favorit yang diminati oleh masyarakat.

Semangat tanpa batas yang dimiliki pak Suparman 'Principal' (Kepala Sekolah) SMK Muhammadiyah Haurgeulis Indramayu beserta guru-guru membuahkan hasil yang fantastis, membuat semua orang bangga dan terkesima. Hal itu tak ubahnya Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. Haedar Nasir yang secara langsung me-launching Giwangkara Building.

Dalam pidatonya, Dr. Haedar Nasir berpesan, "Sekolah Muhammadiyah harus mampu mencetak manusia yang beradab dan berkeadaban".

Siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah harus mempunyai karakter kuat serta mempunyai keterampilan atau skill, sehingga dapat bersaing dalam dunia usaha maupun dunia kerja. Gedung maupun infrastruktur fisik merupakan "bungkus" luar dari proses pendidikan yang berlangsung. Sedangkan substansi pendidikan itu sendiri adalah kualitas produk manusia didalamya.

Pak Mustagfirin selaku direktur SMK menyampaikan salut kepada SMK Muhammadiyah Haurgeulis Indramayu yang telah mampu menorehkan karya nyata yang pertama yaitu mobil listrik bertenaga surya dan kali ini disusul dengan gedung megah nan indah, padahal sekolah lain baru bangga hanya sebatas dengan data-data.

Setelah acara usai, pasukan JPSM (Jaringan Penggerak Sekolah Muhammadiyah) dikumpulkan diruangan tersendiri oleh direktur JPSM ustadz Timbul dan sekretaris ustadz Turrahman. Kita saling bersilaturrahmi dan berkenalan secara langsung dimana sebelumnya hanya bertegur sapa melalui 'dunia maya' yaitu WAG.

Wajah-wajah bersinar bahagia menyelimuti pasukan JPSM, itu bertanda tidak lama lagi akan ada giwangkara-giwangkara berikutnya yang akan segera terwujud.

Dalam kesempatan tersebut, sang motivator Prof. Imam Robandi kembali membakar semangat pasukan JPSM yang 'sudah terbakar' sebelumnya dengan melihat gedung megah nan indah tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Imam Robandi menyampaikan motivasi, "Kalau tidak ada uang, ada uang dibank yang menyediakan, kalau tidak punya baju ada (tersedia) banyak baju ditoko, tinggal beli. Akan tetapi kalau tidak punya semangat, tidak ada tokonya".

Maka lanjut beliau, "Kalau ada siswa berangkat kejuaraan sejatinya dia sudah menang sebelum bertanding dan yang disebut kalah adalah dia yang tidak berangkat bertanding".

Torehan karya nyata yang fenomenal seperti Giwangkara Building bukan diciptakan dalam sekejap, butuh proses yang panjang, serta butuh kemampuan untuk meramu semua 'variabel' menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat. Abdurroziq

Penulis adalah Principal SMK Mulia Jember yang turut hadir dalam acara 'launching' Gedung Giwangkara Building SMK Muhammadiyah Haeurgeulis.
Lebih baru Lebih lama