Berikan Teladan, Dewan Guru MI Muhammadiyah 01 Watukebo Bertugas Upacara 17-an

Suasana upacara memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71 di MI MUTU
Rabu, 17 Agustus 2016 Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 01 MI MUTU Watukebo mengadakan upacara kemerdekaan. Kali ini sedikit berbeda dengan prosesi upacara kemerdekaan di sekolah. Karena petugas upacara adalah seluruh bapak dan ibu guru. Namun karena ketidak biasaan ini, prosesi berjalan sangat hikmat.

Profesionalisme petugas seakan menghidupkan kembali sejarah patriotisme di tanah Watukebo. Nampaknya performa yang bagus juga memberi dampak bagus pula pada peserta upacara.

Upacara 17 Agustus MI Muhammadiyah 1 Watukebo

Bapak Agus Hariyanto sebagai inspektur upacara, Bapak Anang Supriyono sebagai komandan upacara, pemimpin pasukan putra Bapak Indra Juniawan, pemimpin pasukan putri Ibu Mei Iin Dawati, sebagai Dirijen Ibu Pristiawati, MC Ibu Novrilianty, sebagai Ajudan Bapak Ahmad Jauheri, sebagai pembaca proklamasi Bapak Muhammad Latif, Pengibar bendera Bapak Zulmi Aziz, Yuzma Hardika, dan Catur Adi Santoso, serta pembawa teks Pancasila Bapak Ahmad Zamroni.

Semua bertugas secara profesional. Petugas dipilih berdasarkan pengalaman berorganisasi di Ortom Muhammadiyah dan memang potensi yang dimiliki beberapa guru tersebut. Misalnya, Bapak Anang Supriyono berpengalaman di KOKAM, Pengibar bendera mempunyai basik baris-berbaris yang baik karena mereka adalah kader-kader terbaik Hisbul Wathon.

Selain memenuhi himbauan Majelis Dikdasmen Wilayah, bahwa setiap lembaga Muhammadiyah harus melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan RI. MI Muhammadiyah 01 Watukebo sengaja menyelenggarakan upacara kemerdekaan dan bapak/ibu guru sebagai petugas bertujuan untuk memberi teladan kepada siswa perihal ketertiban dan kehikmatan berupacara.

Seperti yang disampaikan Bpk Agus Hariyanto, S.Pd., ”Sengaja kali ini bapak dan ibu guru sebagai petugas, supaya anak-anak dapat menyimak dan mengamati bagaimana pelaksanaan upacara yang tertib. Sehingga dapat mereka terapkan pada upacara rutin hari Senin.”

Bapak Agus Hariyanto, dalam pidato kemerdekaannya mengatakan, ”Rasa syukur yang sangat dalam kita haturkan sebagai generasi penerus bangsa, dapat merasakan kemerdekaan pada para pahlawan. Dan korelasi yang paling pantas untuk jasa para pahlawan itu adalah dengan memerangi kebodohan dan selalu rajin belajar.”

Upacara memperingati hari kemerdekaan kali ini dapat dibilang sukses. Meskipun kurang intensnya latihan sebelum pelaksanaan upacara. Semoga upacara di tahun-tahun berikutnya lebih hikmat, tertib, dan berjalan lebih baik. Sukses selalu untuk MI MUTU Watukebo. (*)


foto & liputan Rizki Bayu
Lebih baru Lebih lama