Selamat Datang di Laman JemberMu.com - Portal Resmi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Jember

Makna Logo Tanwir dan Milad ke 112 Muhammadiyah

Tema Tanwir Muhammadiyah yang berjudul “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” mencerminkan komitmen Muhammadiyah

 


Tema Tanwir Muhammadiyah yang berjudul “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” mencerminkan komitmen Muhammadiyah untuk memperjuangkan kesejahteraan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan tema ini, Muhammadiyah menegaskan pentingnya peran organisasi dalam menciptakan kondisi sosial, ekonomi, dan spiritual yang adil dan merata. Fokusnya adalah pada penguatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan komunitas yang berlandaskan nilai-nilai Islam berkemajuan, sehingga kemakmuran dapat dirasakan oleh semua, tanpa terkecuali.

Filosofi Alat Musik Sasando

Harmoni dan Kerja sama: Sasando adalah alat musik tradisional dari Rote, Nusa Tenggara Timur, yang memiliki desain unik dengan berbagai dawai yang dimainkan bersama-sama untuk menciptakan harmoni. Ini bisa melambangkan bagaimana kemakmuran harus dihadirkan melalui kerja sama yang harmonis antara berbagai elemen masyarakat, pemerintah, dan individu, di mana masing-masing berperan dalam menciptakan kesejahteraan yang merata. Keragaman dan Keindahan: Sasando juga mencerminkan keragaman suara yang, ketika dimainkan dengan baik, menghasilkan keindahan musik. Ini relevan dengan tema kemakmuran yang inklusif, karena Sasando menunjukkan bahwa dengan menghargai keragaman, baik itu dalam bentuk budaya, ekonomi, atau sosial, kita dapat mencapai kemakmuran yang menyeluruh bagi semua pihak.

Filosofi Bunga Sepe (Flamboyan)

Kehidupan yang Berkelanjutan: Bunga Sepe atau flamboyan dikenal karena keindahannya yang mekar di musim tertentu, memberikan warna dan keindahan pada lingkungan sekitar. Ini bisa menjadi simbol penting dari kemakmuran yang berkelanjutan, di mana kemakmuran yang dicapai bukan hanya sementara, tetapi seperti bunga yang terus mekar, harus dipelihara agar terus memberikan manfaat bagi generasi berikutnya. Simbol Perlindungan dan Ketangguhan: Sepe juga memiliki filosofi sebagai pohon yang kuat, dengan akar yang mampu tumbuh di tanah yang keras. Ini bisa diartikan bahwa kemakmuran yang merata membutuhkan ketangguhan dan kemampuan untuk tumbuh di berbagai kondisi, termasuk di wilayah yang mungkin mengalami tantangan ekonomi atau lingkungan yang sulit.

Koneksi dengan Tema Tanwir

Dalam konteks tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”, filosofi Sasando dan Bunga Sepe relevan sebagai simbol: Kolaborasi dan Harmoni Sosial: Sasando menekankan pentingnya kolaborasi dan harmoni sosial dalam menciptakan kemakmuran yang dapat dirasakan oleh semua pihak. Tanpa kolaborasi dan kerja sama yang harmonis, kemakmuran tidak akan tercapai secara inklusif. Keberlanjutan dan Keindahan Kesejahteraan: Bunga Sepe menunjukkan bahwa kemakmuran harus berkelanjutan dan indah dalam hal dampaknya terhadap lingkungan sosial dan alam. Kemakmuran yang berkelanjutan juga berarti melindungi dan menjaga sumber daya untuk generasi mendatang, seperti bagaimana bunga flamboyan mekar dengan konsisten.

Konteks Budaya Lokal

Muhammadiyah, sebagai organisasi yang berakar kuat di masyarakat, mungkin memandang penting untuk mengakui dan menghormati nilai-nilai budaya lokal dalam upaya menghadirkan kemakmuran yang merata. Alat musik Sasando dan Bunga Sepe, meskipun berasal dari budaya tertentu, dapat digunakan sebagai simbol universal tentang bagaimana kemakmuran harus mencakup harmoni, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap keragaman budaya. Dengan menggabungkan filosofi dari Sasando dan Bunga Sepe, tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” menjadi lebih relevan karena menyoroti pentingnya harmoni sosial, kolaborasi, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap keragaman dalam mencapai kesejahteraan yang merata.

 

 Logo dan Identitas Visual bisa di Unduh di sini 

 

Sumber : muhammadiyah.or.id