JEMBERMU.COM, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sebagai bagian dari upaya merawat politik kebangsaan, akan menggelar dialog dan uji publik untuk tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) dalam Pemilu 2024. Ketiga pasangan calon telah mengkonfirmasi kehadiran mereka. Agenda uji publik ini diharapkan dapat memperkuat demokrasi dan memastikan pemilu berjalan dengan baik.
Berikut jadwal uji publik untuk masing-masing paslon:
Paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu, 22 November 2023, pukul 09.00–11.00 WIB.
Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka: Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat, 24 November 2023, pukul 09.00–11.00 WIB.
Paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD: Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis, 23 November 2023, pukul 13.00–15.00 WIB.
Menjelang pemilu, Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan harapan agar pemilu berlangsung sukses dengan prinsip-prinsip demokratis dan menjaga persatuan nasional. Haedar berharap agar semua pihak, termasuk para kontestan dan pendukungnya, dapat bersaing secara jujur, demokratis, dan sportif.
Dalam sambutannya di Resepsi Milad 111 Tahun Muhammadiyah di UMY pada Sabtu (18/11), Haedar Nashir juga menyampaikan pesan kepada aparat negara, TNI, Polri, dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu. Haedar menekankan pentingnya pengawalan pemilu dengan jiwa patriotisme, profesionalitas, dan tanggung jawab konstitusional untuk memastikan pemilu berjalan dengan baik.
Haedar Nashir berharap agar penyelenggara pemilu dan semua pihak terkait dapat bertindak sebagai wasit yang adil, profesional, dan bertanggung jawab. Dia juga menekankan pentingnya menjaga etika, kedewasaan, saling menghargai, dan toleransi dalam menghadapi perbedaan politik.
Pada bagian lain pidatonya, Haedar Nashir memberikan pesan kepada seluruh warga, kader, dan pimpinan Persyarikatan. Dia mengajak semua pihak untuk mengawal pemilu dengan penuh uswah hasanah (teladan yang baik). Haedar menekankan pentingnya menjalankan Khittah, Kepribadian, dan ketentuan organisasi tanpa tafsir dan orientasi kepentingan pribadi. Seluruh elemen Persyarikatan diingatkan untuk bersikap cerdas, rasional, dewasa, bermartabat, dan berkeadaban mulia dalam menghadapi perbedaan politik.
Haedar Nashir menyampaikan apresiasi atas kemajuan bangsa, namun juga menyatakan keprihatinan terhadap berbagai permasalahan dalam kehidupan kebangsaan, seperti politik, ekonomi, dan budaya yang cenderung liberal dan oligarkis. Meskipun demikian, Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah tetap berkomitmen untuk melakukan perbaikan bagi bangsa Indonesia.
Muhammadiyah, sebagai organisasi dakwah kemasyarakatan, akan terus berkiprah dalam membangun kehidupan kebangsaan yang berkualitas dan bermakna. Haedar Nashir mengajak semua anggota, kader, dan pimpinan Persyarikatan untuk menjadi teladan yang baik, bermartabat, dan berpolitik cerdas adiluhung. Dalam menghadapi kompleksitas kondisi kebangsaan, Muhammadiyah akan terus berperan positif dengan sikap cerdas dan korektif, sejalan dengan kepribadian organisasi.
Haedar Nashir menutup pidatonya dengan mengingatkan seluruh elemen Persyarikatan untuk tidak lelah bekerja untuk Muhammadiyah, tetap bersemangat, dan terus berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Dengan demikian, Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama seluruh anggota, kader, dan pimpinan Persyarikatan menyongsong Pemilu 2024 dengan semangat positif dan konstruktif, berkomitmen untuk mendukung jalannya pemilu sesuai prinsip-prinsip demokratis dan menjaga persatuan nasional.