Haditsul Ifki, Ketika Sayyidah Aisyah Jadi Korban Hoax



Tahukah kalian, hoax atau informasi yang tidak benar, tidak hanya terjadi pada zaman sekarang. Hoax sudah ada sejak ada pada masa Rasulullah SAW. Bahkan, yang menjadi korban adalah istri Rasulullah sendiri yakni Sayyidah Aisyah. Peristiwa ini dikenal dengan Haditsul Ifki. 

Suatu hari Aisyah ra. pergi bersama Rasulullah dalam peperangan Bani Musthaliq. Setelah peperangan usai, Rasulullah dan pasukannya melakukan perjalanan untuk kembali ke Madinah. Aisyah menyadari bahwa kalung yang ia gunakan sudah tidak menempel di lehernya. Ia keluar dari sekedupnya untuk mencari kalungnya.

Setelah Aisyah menemukan kalungnya kembali, rombongan telah meninggalkannya. Aisyah tidak panik, beliau hanya diam menunggu rombongan kembali untuk mencarinya.Kemudian terlihat Sofwan bin Mu’aththal menemukan Aisyah yang sedang duduk di tengah padang pasir.Setelah itu Sofwan merendahkan untanya dan memerintahkan Aisyah menaikinya. Kemudian Sofwan menuntun unta tersebut untuk menyusul rombongan hingga di Nahr adz-Dzahirah. Selama perjalanan, Sofwan tidak mengobrol satu kata pun dengan Aisyah.

Setibanya di Madinah, fitnah mengenai Aisyah menyebar luas di kalangan masyarakat. Rasulullah hanya diam dan tidak menanggapinya. Abdullah bin Ubay bin Salul menyebarkan berita bohong bahwa Aisyah ra. melakukan perselingkuhan dengan Sofwan bin Mu’aththal. Rasulullah SAW pun ragu dengan kesetiaan Aisyah dan hampir percaya dengan isu yang beredar. Aisyah sampai jatuh sakit dan bersedih atas fitnah yang menimpanya.

Sampai turunlah wahyu Allah yang membantah fitnah terhadap Aisyah. Rasulullah saw. kemudian keluar berkhutbah kepada orang-orang dan membacakan ayat-ayat al-Quran yang diwahyukan kepadanya yaitu QS. An-Nur ayat 11.

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu dari golongan kalian juga. Janganlah kalian kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kalian, bahkan ia baik bagi kalian. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakan. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, bagiannya azab yang besar.” 


Sayyidah Aisyah dan Rasulullah bernafas lega. Terbukti bahwa isu yang beredar hanya kabar bohong semata. Terutama Aisyah yang sudah bisa tenang kembali, karena fitnah yang menimpa dirinya telah dibantah oleh Allah SWT. 

Mari kita bayangkan, pada masa lalu saja, dimana belum ada teknologi informasi, berita bohong atau hoax sudah bisa tersebar dengan mudah. Bahkan Rasulullah SAW pun hampir mempercayai kabar burung tersebut jika tidak ada wahyu yang turun. Terbukti dengan perubahan sikap Rasulullah kepada Aisyah. 

Apalagi pada masa sekarang setelah teknologi internet berkembang secara eksponensial. Apa yang terjadi di belahan Ukraina sana, bisa diketahui dengan mudah oleh seorang di Pulau Madura dengan modal gawai, pulsa serta sinyal internet. 

Jika pada masa lalu kita harus pergi ke perpustakaan, membeli Koran atau menonton TV untuk mendapatkan informasi baru, hari ini informasi berada dalam genggaman kita. Kita sudah memasuki sebuah era dimana kita kebanjiran informasi, alih-alih kekurangan informasi. Maka sangat mungkin diantara banyaknya informasi yang didapat, sebagiannya berisi hoax. 

Oleh karena itu, ada beberapa tips agar terhindar dari hoax:

Cek Sebuah Berita Dari Berbagai Sumber

Ketika mendapatkan sebuah berita yang bombastis atau sensasional, jangan dulu segera percaya. Namun pastikan kita cek sumbernya. Jika sumbernya media mainstream yang sudah terkenal, kemungkinan besar bukan hoax. Namun jika sumbernya website yang tidak terkenal, maka perlu dikaji lebih dalam lagi kebenaran beritanya. 

Berpikir Terlebih Dahulu Sebelum Share Sebuah Berita

Saat akan share sebuah berita, maka pikirkanlah dulu, apakah berita tersebut bermanfaat jika dishare kepada masyarakat. Jike bermanfaat, bagikanla

Gunakan Website Fact Checker

Di dunia maya banyak situs yang bisa digunakan sebagai cek fakta. Kita bisa menemukan informasi yang hoax dan bukan melalui website ini.

Penulis:

Robby Karman, S.EI

Lebih baru Lebih lama