Empat Ciri Kepribadian Warga dan Simpatisan Muhammadiyah

Ketua PDM Jember, KH Kusno, MPdI saat memberikan ceramah di Pengajian Ahad Pagi
PDM Jember di halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Jember
Ketua Muhammadiyah Jember, KH Kusno, MPdI pada Ahad (13/1/2019) kemarin mengisi Pengajian Ahad Pagi PDM Jember yang berlangsung di halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah pukul 06.00 pagi.

Acara yang dihadiri ratusan warga serta simpatisan Muhammadiyah ini berlangsung khidmat serta diiringi cuaca cerah.

Dalam kesempatan ini, KH Kusno menjelaskan mengenai empat (4) ciri ber-Muhammadiyah berdasarkan Kepribadian Muhammadiyah.

Pertama, manusia itu harus sadar bahwa hidup itu untuk ber-tauhid, beribadah hanya kepada Allah SwT.

"Hal ini kalau di nalar manusia bakal susah, tapi kalau sudah diimplementasikan akan terasa kemudahannya," ujar KH Kusno.

Menurut Kusno, warga dan simpatisan Muhammadiyah, juga dituntut untuk dapat melaksanakan hal tersebut, melaksanakan segala perintah Allah SwT dengan berbinar-binar dengan semangat Rodhitu billahi robba, ridho, ikhlas melakukan pengakuan bahwa Allah SwT adalah Tuhan kita dan konsekuensi logis yang menyertainya.

Kedua, Sebagai warga dan simpatisan Muhammadiyah, kita dididik dan dilatih bahwa hidup manusia itu untuk bermasyarakat.

"Tidak ada ceritanya, manusia itu bersifat individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya," tegas Kusno.

Menurutnya, akan ada keterlibatan pihak lain dalam pemenuhan hidup. Oleh karenanya, kita dituntut untuk dapat memilih kawan yang baik.

"Kawan yang baik harus dicari, komunitas yang baik juga harus dibentuk," ungkap pria asli Lamongan ini.

Ketiga, kita semua harus menjadikan ajaran Islam adalah satu-satunya landasan hidup yang harus kita yakini.

"Jangan percaya dengan survey yang mengatakan ternyata di negara barat yang tidak menerapkan Islam kehidupannya lebih islami, daripada di negara-negara yang menerapkan aturan Islam," ujar Kusno.

Distorsi ini menurut Kusno harusnya menjadikan warga dan simpatisan Muhammadiyah semakin yakin dan menggebu-gebu dalam menerapkan aturan Islam sebagai landasan hidupnya.

Kusno mengingatkan, menjadikan Islam sebagai landasan hidup itu untuk membentuk pribadi yang unggul, masyarakat yang tertib tetapi tidak mengabaikan hak-hak individu.

Keempat, KH Kusno mengingatkan bahwa ittiba' Kanjeng Nabi Muhammad saw merupakan sebuah keharusan.

"Nabi itu rahmatan lil alamin, artinya mencintai sesuatu,bersama yang dicintai dan berusaha untuk selalu membahagiakan yang dicintai itu," jelas KH Kusno. maghfur
Lebih baru Lebih lama