Peserta UKT Tapak Suci 2018 bersiap makan bersama disaksikan para Pendekar dan Kader penguji |
Setidaknya hari itu ada 3 tradisi UKT yang akan dijalani oleh para siswa yang akan naik tingkat dari melati 1, melati 2, melati 3 dan melati 4. Tradisi itu antara lain longmarch TS mengelilingi kota Jember, tradisi makan pagi bersama dan ujian mental beladiri.
Ratusan siswa UKT tersebut disaksikan dan didampingi oleh puluhan kader dan pendekar melakukan longmarch pagi menyusuri jalan utama Kota jember sejauh 9 kilometer, setelah sebelumnya melakukan senam pagi.
Longmarch itu mengambil garis awal di Universitas Muhammadiyah Jember di Jalan Karimata kemudian menyusuri Jalan Jawa Kampus Universitas Jember, kemudian berlanjut menyusuri jalan di area Alun-alun Jember. Lalu longmarch melalui Gladak Kembar, melewati Perumahan Gunung Batu Permai dan berakhir kembali di lapangan basket Universitas Muhammadiyah Jember.
Kegiatan dilanjutkan dengan tradisi makan bersama nasi bungkus dan segelas air yang berlangsung sejenak.
Menurut Kader Utama Chandra Mardiansyah, MPd, tradisi makan bersama siswa peserta UKT memiliki makna untuk mensyukuri hal yang sederhana dan menghargai teman di sekitar yang berusaha dan bekerjasama meraih tujuan yang sama,yaitu dari usaha gigih longmarch sebelumnya.
Setelah istirahat sekitar 10 menit usai makan, acara dilanjutkan dengan Ujian Lanjutan berupa pengenalan dasar beladiri dan ujian mental beladiri. Dalam sesi ini, peserta ujian dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai tingkatan sabuk.
Menurut Chandra, tujuan dari ujian mental beladiri di UKT itu selain menyiapkan generasi yang militan dalam organisasi, juga bertujuan membentengi siswa agar pantang menyerah serta fokus pada tujuan yang baik yaitu terwujudnya generasi yang tangguh, bertanggung jawab dan trengginas (bersemangat) dalam semua hal.
Dalam UKT tahun 2018 kali ini, tercatat 24 cabang dan unit latihan yang mengikutsertakan siswanya untuk naik tingkat ke level sabuk kuning melati 1, melati 2, melati 3 dan melati 4. ● maghfur