Tausyiyah Ayat-Ayat Cinta di Pengajian Ahad Cabang Mangli

Habiburahman Elshirazi pengarang novel Ayat-ayat Cinta mengisi Kajian Ahad Pagi PCM Mangli
Pengajian Ahad Pagi PCM Mangli pada Ahad (3/12/2017) kali ini tampak berbeda. Sebab, PCM Mangli kali ini mengundang da'i yang tak asing lagi di dunia dakwah di Indonesia bahkan internasional yaitu ustadz Habiburahman El Shirazi, Lc.,MA. pengarang novel Ayat-Ayat Cinta.

Kedatangan El Shirazi ke Jember selain mengisi pengajian juga dalam rangka promosi film Ayat-Ayat Cinta 2 yang akan segera tayang di bioskop di seluruh Indonesia.

Tampak hadir dalam kegiatan Ahad Pagi kali ini Wakil Ketua PDM Jember Dr. Aminullah Elhadiy, MA, Ketua PCM Mangli Drs Mashudi, serta Ketua Majlis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah Jember Dr Safruddin Edi, MAg. Tampak hadir pula Sekretaris LP AIK Unmuh Jember Idris Mahmudi MPdI, dan Ketua LPCR Muhammadiyah Jember Heny Siswondo.

Dalam sambutannya ketua PCM Mangli Drs. Mashudi mengatakan bahwa momentum kehadiran Habiburahman ini dimanfaatkan untuk meningkatkan geliat dakwah Muhammadiyah khususnya di cabang Mangli.

"Saya berharap spirit dakwah Muhammadiyah di Mangli akan lebih giat dan terus gigih untuk dakwah pencerahan," ujar Mashudi.

Sementara itu, Habiburrahman Elshirazy dalam tausyiyahnya menjelaskan bagaimana mendidik anak agar menjadi manusia yang baik dan beruntung di dunia dan akhirat.

Ada dua syarat menurut pengarang Ayat-Ayat Cinta ini untuk mendidik anak agar menjadi manusia yang baik dan beruntung di dunia dan akhirat, syarat pertama adalah usaha orang tua yang diijabah oleh Allah SwT dan syarat yang kedua sebaliknya usaha yang tidak diijabah oleh Allah SwT. anam

"Fakta sejarah sudah membuktikan, bahkan Allah mengabadikan dalam al Quran kisah Nabi Nuh sang kekasih Allah yang sangat shaleh bagaimana nabi Nuh mendidik anaknya. Seorang anak yang menentang ajaran ayahandanya dan bahkan enggan ikut dakwah nabinya. Sebagai orang tua hanya mampu berikhtiar dan mendoakan, jadi apakah dia nanti Allahlah yang mengabulkanya," jelas Elshirazi.

Beliau mengisahkan, dalam berbagai perjalanan internasionalnya banyak yang beliau temui. Mulai perubahan kondisi Islam yang semakin berada dalam kekhawatiran. Tetapi beliau berpesan umat islam tak boleh pesimis di tengah-tengah perubahan zaman yang semakin maju dan modern.

Elshirazi menawarkan solusi untuk saatnya umat Islam kembali ke pusaka yang diwariskan oleh nabi kepada kita sekalian yaitu al Quran. Al Quran harus menjadi sumber untuk menyiapkan generasi islam yang tangguh dan kuat. Maka kita akan punya generasi yang baik dan beruntung.

Selain itu juga beliau menambahkan hal itu harus dimulai dengan kembali membangun sistem pendidikan Islam yang berkarakter al Quran. Kita tidak bisa membendung arus perubahan zaman dan majunya teknologi, tetapi yang penting ialah mampu mengimbangi arus perubahan itu dengan menyiapkan pendidikan yang berbasis al Quran.

"Artinya kuat tauhidnya, benar syariat, dan dalam pengetahuannya. Dan tak kalah pentingnya ialah pendidikan berbasis akhlak," tegas Elshirazy.

Menurutnya tidak bisa hal ini hanya diberikan kepada lembaga pendidikan saja tetapi peran orang tua sangat penting. Karena itu bagian penting dari kemajuan suatu peradaban nanti. Alhasil maka kita akan melihat kemajuan peradaban dunia Islam dan kembali ke puncak kejayaan seperti di masa lalu.
Lebih baru Lebih lama