Sekolah Unggulan

sekolah unggulan muhammadiyah
ilustrasi : sekolah unggulan
Sekolah yang unggul adalah harga mati. Lebih baik tidak perlu mendirikan sekolah jika tidak dapat mewujudkan sekolah yang unggul. Hal ini mengingat sekolah yang asal-asalan hanya akan mengaburkan masa depan siswa. Jika sekolah macam ini yang berdiri, maka sama saja mendholimi siswa.

Ada beberapa indikator pokok bagaimana suatu sekolah dapat dikatagorikan unggulan. Pertama, ditinjau dari unsur kurikulumnya. Dalam hal ini yang dipahami adalah materi dan alokasi waktu pembelajaran. Apa saja materi yang diajarkan, baik materi intra maupun ekstra. Selanjutnya bagaimana alokasi waktu yang disediakan untuk menyampaikan materi ajar tersebut.

Kedua, sekolah yang unggul dapat dilihat dari gurunya. Guru jelas harus yang berkualitas dalam penguasaan materi dan metode pembelajaran. Banyak guru yang pintar namun sedikit yang mahir mentransformasikan kepintarannya kepada siswa karena tidak menguasai metode pengajaran.

Ketiga, sarana dan prasarana. Sekolah yang unggul didukung oleh keberadaan sarana dan prasarana yang memadai demi keefektifan pembelajaran.

Keempat, unsur managemen. Pengelola dan pengelolaan sekolah benar-benar menciptakan iklim managerial yang edukatif. Intinya tidak boleh murni komersial namun juga tidak boleh asal-asalan.

Sekolah yang unggul, idealnya harus memiliki keunggulan di empat faktor pokok tersebut. Jika tidak, apakah berarti sekolah itu tidak unggul? Belum tentu. Laskar Pelangi memberikan hikmah tentang hal itu. Bagaimana sebuah keunggulan tercipta di sekolah yang penuh keterbatasan. Bagaimana keunggulan muncul tidak harus berada dalam lingkungan mapannya gedung dan sarana pembelajaran.

Guru dan Managemen Kuncinya

Sekolah yang unggul memang harga mati. Namun, syarat-syarat yang menjadi indikator keunggulannya tidaklah mutlak dengan termilikinya empat faktor di atas. Hal ini bukan berarti pula lantas keempatnya tidak ada di sekolah.

Suatu keunggulan sekolah tidak harus dicerminkan oleh empat faktor tersebut. Jika memang ada pihak yang peduli dengan masa depan generasi bangsa melalui sekolah tetapi memiliki keterbatasan kemampuan menciptakan sekolah yang mapan, maka dirikanlah sekolah yang unggul dengan minimal menyediakan unsur guru dan unsur managemen yang menjanjikan.

Kedua unsur ini sekaligus merupakan faktor kunci minimal bagi terjaminnya masa depan siswa untuk menjadi generasi yang berprestasi. Artinya, kurikulum yang baik (Terdapat materi utama plus mulok unggulan) tetapi tidak didukung guru yang mumpuni, maka hanya akan seperti restoran yang menyajikan banyak menu tetapi semua rasanya hambar. Kehambaran itu hanya memberikan pengalaman bagi siswa berupa lebih baik sekolah daripada tidak ada kegiatan lain. Sebaliknya, dengan guru yang mumpuni meskipun kurikulumnya minimalis maka ibarat Gudeg Lumintu, satu menu tetapi senantiasa dikerubungi pembeli karena cita rasanya yang tinggi. Cita rasa tinggi yang diberikan guru itulah, meskipun sedikit, yang senantiasa memacu siswa untuk bersemangat dan optimis menghadapi hidup dan kehidupan.

Begitu halnya dengan tersedianya sarana-prasarana, namun tidak didukung guru dan managemen yang baik, maka hanya menjadi barang yang tak bermakna bagi siswa, teronggrok tak termanfaatkan dalam pembelajaran, dan jikalau dimanfaatkan maka hanya untuk segelintir oknum. Sarana-prasarana itu sekaligus menambah beban managemen karena boros biaya ekstra untuk perawatannya.

Intinya sekolah yang unggul adalah kesempatan semua sekolah yang ada. Meskipun di lokasi terpencil, siswa sedikit, dan sarana yang seadanya, akan tetapi didukung guru yang berkualitas dan managemen yang men-support, maka sekolah yang unggul akan tercipta di sana.


Oleh : Bambang Edi P.
Lebih baru Lebih lama