Cara Menuju Bahagia, Selamat Dunia Akhirat

Cara Menuju Bahagia, Selamat Dunia Akhirat
Cara bahagia - Pengajian Ahad Pagi PCM Jenggawah Jember
Ahad (20/11/2016) Pengajian Mimbar Ahad Pagi PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Jenggawah periode pertama dengan pembicara K.H. Kusno, S.Ag, M.Pd.I berlangsung khidmat. Jamaah yang terdiri dari keluarga besar Muhammadiyah sekaligus warga kecamatan Jenggawah tersebut juga disemarakkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember Fakultas Teknik Prodi Teknik Informatika.

Meskipun merupakan pengajian periode pertama, alhamdulilah infaq yang terkumpul senilai Rp. 796.500. Semoga menjadi jariyah dan bernilai ibadah ikhlas bagi jamaah.

Pengajian yang dilangsungkan di Masjid Fi Dzilalil Qur'an Jenggawah tersebut diikuti tidak kurang dari 150-an peserta, ikhwan dan akhwat.

K.H Kusno dalam kajiannya menyampaikan setidaknya 4 hal seputar cara menuju bahagia dan selamat dunia akhirat, antara lain:

Pertama,

Setiap manusia yang normal, sehat jasmani dan rohani pasti mendambakan hidup bahagia dan selamat di dunia dan akhirat. Harapan itu tercermin dalam doa sapu jagatnya yang ucapkan dalam mengakhiri doa permohonannya kepada Tuhan. Robbanaa aatina fiddunya hasanah ....

Namun ironisnya, kebanyakan dari mereka tidak tahu, dan tidak mau mengikuti jalan yang menghantarkannya kepada hidup yang bahagia dan selamat. Disinilah pentingnya menghadiri majelis ilmu sebagai langkah awal untuk mendapatkan pengetahuan bagaimana cara, norma, ajaran apa yang dapat digunakan mewujudkan cita impian yang diharapkannya.

Kedua,

Ilmu merupakan pengetahuan, yang diajarkan oleh Allah kepada manusia, agar mereka dapat mengenal, memahami dan mengerti dengan benar, serta mampu memilah dan memilih sikap, perilaku dan perbuatan yang dapat mendekatkan dirinya dengan harapannya, bahagia dan selamat dunia dan akhirat.

Ketiga,

Iman harus senantiasa diasah karena merupakan pelita hati yang menerangi pikiran dan perasaan, yang merupakan energi, daya kekuatan rohani yang menggerakkan seluruh organ jasmani.

Jika cahaya iman memancar dengan kuat, maka gerak jasmaninya kearah kebajikan, sebaliknya jika redup bahkan gelap maka jasmaninya akan bergerak dalam keburukan. Maka iman menjadi tolok ukur baik atau buruknya suatu wujud gerak jasmani manusia.

Semakin taat, patuh dan tunduk kepada ketentuan Allah, berarti semakin beriman orang yang bersangkutan.

Keempat,

Ilmu dan Iman itu termanefestasi dalam bentuk ibadah. Nah, inilah jalan menuju hidup bahagia dan selamat dunia dan akhirat, adalah kesadaran yang tinggi dan menghujam kuat dalam diri manusia bahwa hakekat hidupnya adalah tunduk, patuh dan beribadah hanya kepada Allah.

"Tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan hanya supaya mereka mengabdi, menghamba, dan beribadah kepada Allah," pungkas Ust. Kusno. ● Idris M.
Lebih baru Lebih lama