Selamat Datang di Laman JemberMu.com - Portal Resmi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Jember

Prof. Muhadjir Effendy: Unmuh Jember Punya Tanggung Jawab Strategis Tingkatkan IPM Kabupaten Jember

Prof. Muhadjir Effendy: Unmuh Jember Punya Tanggung Jawab Strategis Tingkatkan IPM Kabupaten Jember (Humas Unmuh Jember/JemberMu.com)

JemberMu.com – Dalam orasi ilmiah yang disampaikan pada perayaan Milad ke-44 Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Sabtu (12/4/2025), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. menegaskan pentingnya peran Unmuh Jember dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Kabupaten Jember.

Dalam pidatonya, Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengulas sejarah perjuangan pendidikan Muhammadiyah, dimulai dari langkah berani pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, yang kala itu memilih strategi pendekatan kooperatif dengan penjajah Belanda.

“Dulu, KH. Ahmad Dahlan sempat dianggap pengkhianat karena mendekati sekolah Belanda dan menjadi guru di sana. Tapi sekarang, kita lihat hasilnya: Muhammadiyah mampu membangun ratusan perguruan tinggi dan ribuan sekolah di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Prof. Muhadjir menegaskan bahwa langkah ijtihad yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan terbukti benar dan visioner. Ia pun menyentil masih adanya masyarakat yang percaya pada praktik mistik seperti air doa dan dukun.

Lebih lanjut, Prof. Muhadjir membandingkan sistem pendidikan tinggi di Indonesia dengan negara-negara Barat, yang justru banyak mengandalkan universitas swasta sebagai pilar utama pengembangan ilmu pengetahuan.

“Di Indonesia, masa depan bangsa ini harus ditopang oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS), karena mereka lebih lincah dalam melakukan inovasi. PTS tidak sepenuhnya bergantung pada APBN seperti PTN,” tegasnya.

Meski begitu, ia mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan di tengah geliat kemajuan akademik dan modernisasi. Ia menyebut bahwa di Barat, banyak universitas yang awalnya berbasis keagamaan, tapi kemudian kehilangan jati diri karena tidak mampu menopang kebutuhan finansialnya.

“Muhammadiyah harus kuat secara ekonomi, jika tidak, nasibnya bisa seperti lembaga-lembaga keagamaan di luar negeri yang akhirnya dilepaskan ke tangan swasta murni,” tambahnya.

Terkait dengan peran lokal, Prof. Muhadjir menyoroti rendahnya IPM di Kabupaten Jember, yang masih berada di angka 70,93%. Ia menekankan bahwa Unmuh Jember memiliki tanggung jawab penting untuk turut mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

“Rendahnya IPM di Jember ini tidak bisa dibiarkan. Unmuh Jember harus turut bertanggung jawab untuk meningkatkannya, terutama lewat pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya tegas.

Menutup orasinya, Prof. Muhadjir menyampaikan apresiasi atas perkembangan Unmuh Jember yang ia nilai sudah berada di jalur kemajuan yang tepat.

“Saya melihat penerus Unmuh Jember saat ini sudah berjalan di track yang benar. Saya yakin kampus ini akan semakin maju dan berdaya saing,” pungkasnya.

Orasi ilmiah Prof. Muhadjir menjadi refleksi penting bagi civitas akademika Unmuh Jember dalam memperkuat jati diri Muhammadiyah dan menjawab tantangan pembangunan daerah secara nyata. 



Penulis : Humas Unmuh Jember