Akademisi Unmuh Jember Gelar Nobar dan Komentari Debat Paslon Bupati Kabupaten Jember

Akademisi Unmuh Jember Gelar Nobar dan Komentari Debat Paslon Bupati Kabupaten Jember (Humas Unmuh Jember/JemberMu.com)

Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) mengadakan acara Nonton Bareng (Nobar) debat publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember 2024. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (26/10/2024) di Gedung B Unmuh Jember dengan tujuan sebagai ajang pendidikan politik bagi civitas akademika, untuk memberikan wawasan lebih dalam tentang dinamika politik lokal di Kabupaten Jember.

Acara nobar tersebut dipandu oleh dua akademisi Unmuh Jember, Ahmad Suryono, M.H., dosen Ilmu Hukum, dan Dr. Iffan Gallant El Muhammady, M.Si., dosen Ilmu Pemerintahan. Keduanya memberikan analisis kritis terhadap program-program yang diajukan oleh dua pasangan calon, yakni nomor urut 1, Hendy Siswanto-Firjaun Barlaman, dan nomor urut 2, M. Fawait-Djoko Susanto.

Ahmad Suryono, M,H, saat memberikan komentar terhadap kedua paslon Bupati Kabupaten Jember. (Humas Unmuh Jember/JemberMu.com)

Ahmad Suryono menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran daerah. Menurutnya, setiap pasangan calon perlu menjelaskan secara rinci bagaimana program kerja yang mereka tawarkan terhubung dengan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menyoroti perlunya kejelasan sumber dana, terutama untuk program-program yang menjanjikan beasiswa atau fasilitas gratis.

"Pertanyaan tentang sumber dana harus dijawab dengan jelas. Ini hal yang perlu ditindaklanjuti di debat berikutnya," ungkap Ahmad Suryono.

Dr Iffan Gallant El Muhammady saat memberikan komentar terhadap kedua paslon Bupati Kabupaten Jember.  (Humas Unmuh Jember/JemberMu.com)

Sementara itu, Dr. Iffan Gallant menyoroti bahwa beberapa poin penting dalam debat masih disampaikan dengan kurang terbuka. Ia menekankan bahwa para calon perlu lebih tegas dalam memaparkan visi pembangunan, baik di bidang industri, kesehatan, maupun pendidikan.

"Paslon perlu memaparkan strategi yang konkret dan tidak setengah-setengah, agar masyarakat mendapat gambaran yang jelas mengenai arah pembangunan yang akan ditempuh," katanya.

Kedua akademisi tersebut berharap bahwa debat selanjutnya, yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat, bisa lebih komprehensif dan melibatkan lebih banyak fakultas di Unmuh Jember untuk memperluas analisis. Acara nobar ini diharapkan bisa menjadi ruang literasi politik yang berkelanjutan, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan wawasan kritis terkait isu-isu pemerintahan daerah dan mempersiapkan diri sebagai generasi pemimpin yang cerdas dan peduli.



Penulis : Humas Unmuh Jember - Z

Lebih baru Lebih lama