Hizbul Wathan Menjadi Mitra Setara Unmuh Jember Memanfaatkan Teknologi Takakura Untuk Membuat Pupuk Dari Sampah Organik

Hizbul Wathan & Unmuh Jember dalam pemanfaatan teknologi Takakura


JemberMU - Jember merupakan salahsatu kabupaten yang sangat padat dengan jumlah penduduk lebih dari 2,6 juta penduduk (Yulivarta et al., 2019). Jumlah penduduk yang sangat padat ini telah membuat dinamika daerah ini menjadi sangat cepat (Djadjuli, 2018). Selain memberi dampak yang positif, juga menyisakan sejumlah permasalahan yang dapat memberi dampak yang luas pada penduduknya (Solikatun et al., 2018). Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah sampah yang kuantitasnya semakin hari semakin meningkat (Siti Rohana, 2018). Peningkatan ini tidak disertai dengan meluasnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat Pembuangan Sementara Sampah (TPS).

Survey yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa setiap orang memproduksi sampah sebanyak 0,68 kg perhari (Dwipayanti, 2020). Kabupaten Jember dengan jumlah penduduk 2,6 juta berpotensi menghasilkan sampah sebesar 1.768 ton setiap harinya. Tidak semua sampah dengan jumlah yang sangat besar tersebut dapat tertampung di TPA dan TPS yang ada di Kabupaten Jember. Selain jumlah TPA dan TPS yang sangat terbatas, masalah lain adalah masih ada anggota masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Bahkan ditempat tertentu masih belum disediakan tempat untuk membuang sampah.

Masalah sampah tersebut tidak akan maksimal apabila pemerintah Kabupaten Jember bekerja dan bergerak sendiri (Damanhuri et al., 2020). Masalah sampah ini juga semakin lambat teratasi bila tidak memanfaatkan teknologi yang tepat. Oleh karenanya peran serta masyarakat dan pemanfaatan teknologi dalam waktu yang bersamaan akan memberikan percepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan masalah sampah di Kabupaten Jember ini. Adapun teknologi yang dapat digunakan dalam mengatasi sampah ini adalah teknologi takakura yang dapat mengolah sampah menjadi pupuk organik. Pemanfaatan teknologi ini selain dapat menekan sampah juga dapat memberi nilai ekonomis kepada masyarakat. Hal ini menjadi peluang usaha bagi kelompok masyarakat termasuk Hizbul Wathon (HW).

Hizbul Wathan (HW) merupakan gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah (Listiowaty & Mitrohardjono, 2019). HW juga merupakan organisasi otonom (Ortom) di lingkungan Muhammadiyah yg khusus dalam bidang kepanduan. Struktur organisasi HW disejajarkan dengan Persyarikatan Muhammadiyah terdiri Kwartir Pusat, Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, tingkat Ranting disebut Qabilah.

Secara spesifik, dapat dijelaskan bahwa anggota Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember memiliki permasalahan yakni (1) Belum mampu memanfaatkan teknologi takakura secara maksimal untuk mengatasi sampah serta sekaligus menciptakan pupuk organik, (2) Belum mampu memaksimalkan program kewirausahaan untuk dapat membiayai kegiatan organisasi secara mandiri.

Oleh karena itu Universitas Muhammadiyah Jember akan melakukan kemitraan yang setara dengan Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember diantaranya (1) Memberikan pelatihan dan penyuluhan memanfaatkan teknologi takakura secara maksimal untuk mengatasi sampah serta sekaligus menciptakan pupuk organik, (2) Memberikan pelatihan dan penyuluhan mengenai kewirausahaan untuk dapat membiayai kegiatan organisasi secara mandiri.
 
Pemanfaatan teknologi Takakura

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2024 di café Ergo di Jl. Rotawu 2 No.192, Gumuk Kerang, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121. Kegiatan ini didampingi oleh Setiyo Ferdi Yanuar, S.ST., M.T. dan Ir. Iskandar Umarie, MP dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan keterampilah kepada anggota Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember untuk menerapkan teknologi Takakura dan keterampilan berwirausaha” Kata Setiyo. “Kedepan HW diharapkan dapat menjadi inisiator untuk mengurai sampah dan mandiri secara pendanaan” tambahnya.

Zulmi Aziz Fahruzi Ketua KWARDA HW Kabupaten Jember menyatakan bahwa anggotanya sangat antusias mengikuti kegiatan ini. “Terima kasih kami Ucapkan kepada universitas Muhammadiyah Jember, yang telah melakukan transfer Teknologi kepada HW” Kata Zulmi. “Kami akan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Unmuh Jember ini dengan memberikan pelatihan baik di internal maupun di eksternal HW” pungkas Zulmi. (red/amri
Lebih baru Lebih lama