Dari kiri Erica Deasy, AVP-Public Relations for Java Area, VP-Head of Corporate Social Responsibility, Diah Kusuma Dewi dan Jovial Da Lopez dari Narasi |
Dalam menghadapi tahun politik, media sosial menjadi ajang kontestasi untuk pemilu legislatif, Pilkada, hingga Pilpres. Fenomena ini membawa dampak negatif berupa dukungan kepada calon-calon legislatif, kepala daerah, hingga capres-cawapres, yang seringkali direspons oleh netizen dengan menyebarkan informasi hoax dan hate speech. Sebagai respons terhadap dampak negatif tersebut, Indosat bersama dengan NARASI menggelar Festival Film Pendek "Save Our Socmed" (SOS) 2023, dengan fokus mengedukasi generasi muda agar dapat berkarya secara positif, terutama di media sosial.
Heny Tri Purnaningsih, Vp Head of Sales Eastern Java Indosat, menyampaikan bahwa sebagai perusahaan telekomunikasi digital, Indosat memiliki peran dalam mendorong transformasi digital di Indonesia. Salah satu inisiatifnya adalah melalui kampanye film pendek SOS dan talkshow. Acara ini diadakan di Aula Muhammad Zainuri Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember pada Selasa, 22 November 2023.
Steve Saerang, SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan bahwa media sosial seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan penuh kreativitas. Dia mengajak generasi muda untuk menggunakan kekuatan cerita dan visual dalam menyebarkan pesan perdamaian, kesetaraan, dan toleransi. Dengan dukungan teknologi dan digitalisasi, media sosial dapat menjadi alat untuk mengubah dunia dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap sesama.
Dalam rangka mengajak kawula muda untuk berpartisipasi dalam festival ini, diadakan event "Goes to Campus" yang kali ini mengunjungi Universitas Muhammadiyah Jember pada tanggal 22 November 2023. Acara ini dihadiri oleh Jovial da Lopez, Creative Concept dan CCO Narasi, serta Zulfani Yuninda, Creative Film Production, yang merupakan tokoh eksis di bidang YouTube dan perfilman yang sedang populer di kalangan anak muda.
Dalam acara ini, Kak Fani dari empatbelas project, menekankan pentingnya sosial media yang sehat dengan menggulirkan gerakan anti hate speech. Kak Fani juga berbagi pengalaman pembuatan film pendek yang mengedepankan kesadaran terhadap isu-isu yang sedang dihadapi masyarakat. Beberapa karya film pendek yang pernah disutradarai olehnya, seperti film "Ramo’ Bucco’" yang fokus pada politik air, turut diputar untuk memberikan inspirasi kepada peserta.
“Ceritakan hal yang dekat dengan kamu,” saran Kak Fani kepada mahasiswa yang tentu saja merupakan calon peserta Festival Film Pendek SOS 2023.
Narasumber kedua, Jovial Da Lopez, memberikan hiburan kepada mahasiswa dengan berbagi pengalaman kuliner di Jember dan menceritakan pengalamannya dalam dunia perfilman. Kak Jo juga memberikan tips tentang penulisan skrip film dan berbagi pengalaman meraih trending di YouTube. Dalam wawancara eksklusif setelah acara, Jovial menyampaikan harapannya kepada mahasiswa Unmuh Jember untuk berpartisipasi dalam Festival Film Pendek: SOS 2023.
“Jangan takut, jika kamu kepikiran untuk buat, itu modal awal yang baik. Cerita semakin pribadi, otentik, dan relatable semakin baik,” ujar penulis skrip "Tak Kemal Maka Tak Sayang," memotivasi mahasiswa untuk mendaftar.
Jovial Da Lopez menuturkan bahwa kesuksesannya di dunia perfilman dan YouTube berawal dari kegemarannya menulis skrip dan naskah series, meskipun ia lebih dikenal sebagai sosok yang eksis di YouTube.
Acara "Narasi X Indosat" ini sukses mengajak seluruh mahasiswa Unmuh Jember untuk mendaftarkan diri pada Festival Film Pendek: SOS 2023.