Tim dari Universitas Muhammadiyah Jember yang terdiri dari Dr. Ir. Muhtar, ST., MT., IPM., sebagai ketua dan Dr. Hanafi MPd. Dan Ir. Iskandar Umarie, MP. Sebagai anggota telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun mengenai bambu yang dapat digunakan sebagai tulangan beton. “Berdasarkan hasil penelitian, bambu yang digunakan adalah bambu petung (Dendrocalamus asper) yang berumur 3-5 tahun” Kata Muhtar, Ketua Tim Pengabdian.
Hal tersebut disampaikan oleh Muhtar dalam acara sosialisasi pemanfaatan bambu sebagai tulangan struktur rangka beton bertulang untuk kuda-kuda rumah sederhana bersama Tim.
Pengabdian Kepada Masyarakat yang dibiayai oleh DRTPM DIKTI ini dilaksanakan di Desa Sukogidri, Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember dihadiri oleh para tukang bangunan, Anggota BUMDes, mahasiswa dari program studi teknik sipil dan mahasiswa KKN UIN KHAS Jember.
“Bambu yang dipakai dipotong sepanjang 6 meter dari batang dasar bambu” Lanjut Muhtar. “Bambu dipotong sesuai ukuran tulangan yang direncanakan, kemudian direndam dalam air untuk menghilangkan kandungan pati selama kurang lebih 20-30 hari, dirapikan, dan dieri lapis kedap air dan pasir” tambah Muhtar.
Untuk diketahui agar pemanfaatan bambu menjadi tulangan beton maka setelah direndam, bambu dikeringkan di udara bebas selama sekitar 30 hari. Bambu kering, dibersihkan pada sisi dalam dan dipangkas dengan mesin gerinda menjadi bentuk tulangan beton berukuran 15 x 15 mm². Lapisan kedap air No-drop atau Sikadur®-752 diberikan pada batang bambu untuk menghindari aksi saling menyerap air dengan beton.
Struktur rangka yang dijadikan dasar program PKM berupa struktur rangka hasil penelitian. Dari hasil uji struktur rangka jembatan beton bertulang bambu dengan bentang jembatan 3 meter mempunyai kapasitas beban ultimit sampai 9,5 ton. Struktur rangka gewel rumah-rumah sederhana mempunyai pola penulangan dan pola sambungan sama dengan struktur rangka jembatan.
“Kegiatan berikutnya memberi pelatihan kepada tukang bangunan” kata Muhtar lagi. “Pelatihan yang diberikan oleh tim PKM kepada tukang bangunan berupa bimbingan dan latihan bagaimana teknik merangkai tulangan elemen-elemen struktur rangka rumah sederhana seperti gewel, kuda-kuda, balok, dan kolom, termasuk perkuatan titik-titik buhul struktur rangka, serta memberikan praktikum nyata dengan merangkai tulangan struktur rangka” pungkas Muhtar.
Setelah peserta mampu membuat produk, proses berikutnya peserta diberi bimbingan mengenai manajemen produksi dan pemasaran. Adapun sub materi disampaikan diantaranya pengertian manajemen produksi, prosedur manajemen produksi, peramalan produksi, manajemen inventori: inventori independent, manajemen inventori: inventori dependen, material requirement planning, penjadwalan produksi, perencanaan kapasitas, perancangan produk dan layout, manajemen kualitas, lean manufacturing dan JIT, studi kasus dan latihan
PKM ini menargetkan hasil bimbingan dan penyuluhan ini dapat bermanfaat bagi peserta.
Peserta pelatihan yang telah dibekali dengan kemampuan teknis untuk membuat produk beton bertulang bambu serta bimbingan manajemen produksi dan pemasaran diharapkan dapat menerapkannya dalam waktu yang sangat panjang. Oleh karenanya Universitas Muhammadiyah Jember bekerjasama dengan pemerintahan Desa Sukogidri membentuk kelompok usaha yang beranggota seluruh peserta pelatihan. Kelompok usaha ini kedepan akan menjadi binaan dari Universitas Muhammadiyah Jember.