Ust. Kusno: Umat Menanti Aksi Nyata Kader IMM

Tausiyah KH. Kusno dalam pelantikan PC IMM Jember
KH. Kusno memberikan tausiyah dalam pelantikan PC IMM Jember 2019-2020
Jum'at (18/01/2019), Pimpinan Cabang IMM kabupaten Jember menghelat pelantikan pengurus baru untuk periode 2019-2020. Hadir dalam acara tersebut, KH. Kusno selaku ketua PDM Kabupaten Jember memberikan tausiyah.

Ustadz Kusno dengan gaya khasnya mengingatkan para pimpinan cabang yang baru dilantik tersebut. Seorang kader tidak boleh keder dalam mennghadapi tantangan jaman. Harus militan, bukan meletan. Tidak boleh mudah menyerah dengan berbagai dinamika keummatan.

Menurutnya, kader IMM secara otomatis harus siap menjadi kader persyarikatan, kader keummatan serta kader bangsa sekaligus. Itu artinya, anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus mengasah dan mempersiapkan diri untuk kemajuan organisasi, umat Islam serta bangsa dan negara.

Oleh karena itu, terdapat 3 point penting yang harus benar-benar menjadi bahan pemikiran dan landasan gerak IMM, yakni:

1. Gerakan Ilmu

Kader IMM harus sadar betul bahwa Muhammadiyah bukanlah gerakan politik praktis melainkan politik nilai. Sebagai anggota organisasi yang berbasiskan mahasiswa, IMM harus memiliki wawasan faham keagamaan yang luas. Harus mampu membedakan mana dalil dan mana pendapat. Bukan sebaliknya, dalil yang dijadikan sebagai lahan pendapatan. Selain itu, kader IMM harus bersinergi dengan tabligh Muhammadiyah, Aisyiyah dan ortom lainnya.

2. Aksi Kebangsaan

Anggota IMM sebagai kader Muhammadiyah harus memahami watak persyarikatan yang bersifat terbuka dan membangun kerjasama. Bersikap toleran dan menghargai sesama. Kader harus terlibat secara aktif dalam merajut kebersamaan dalam bingkai ta'awun untuk negeri. Memberikan apa yang dapat diberikan untuk kemaslahatan bersama. Karena harus disadari, jika hampa dari aksi nyata maka sia-sia belaka.

3. Umat Menanti Bukti

Perlu diketahui, ummat kini tidak lagi menunggu janji. Setiap kader harus mampu membuktikan diri sebagai pribadi yang unggul. Kader harus mampu menggali potensi diri agar menjadi kebanggaan bersama. Sikap maju itu diikuti dan mampu menjadi teladan bersama.

Terakhir, dari segenap landasan gerak tersebut, kader IMM diharapkan memiliki spirit maju. Semangat Islam berkemajuan ini telah disuarakan oleh pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan bahkan sebelum Indonesia merdeka. (fhr)
Lebih baru Lebih lama