KH. Kusno, MPdI saat mengisi Kajian Ahad Pagi di Masjid Al-Huda kompleks SMA Muhammadiyah Bondowoso |
Meski Muhammadiyah merupakan minoritas di kabupaten yang terkenal dengan tapenya itu, tapi nampak semangat luar biasa dari warga Muhammadiyah Bondowoso dalam menyemarakkan kegiatan Ahad Pagi rutin yang dimulai pukul 06.30 pagi tersebut.
Hadir puluhan orang dari anak-anak hingga orangtua, bahkan terlihat seorang warga Muhammadiyah yang sakit hadir dan khusyu mengikuti kajian.
KH. Kusno dalam kesempatan tersebut menjelaskan 5 karakter Islami yang menjadi landasan warga Muhammadiyah.
Dalam pembukaannya, pria asal Lamongan ini menjelaskan bahwa sebagai gerakan berkemajuan, warga, kader dan simpatisan Muhammadiyah jangan hanya bernostalgia dengan romantisme masa lalu. Menurutnya, sudah saatnya semua unsur di Muhammadiyah itu berfikir, berbuat serta berkemajuan.
"Gimana mau berfikir, berbuat bahkan berkemajuan, lha saat ini kita lebih banyak baca berita hoaks daripada membaca dan mendalami al-Qur'an," ujar KH. Kusno.
Kusno juga menjelaskan bahwa ketika kita sudah mengikrarkan diri menjadi Muslim yang benar, maka otak dan spirit kita akan melihat keadaan saat ini serta akan datang.
"Oleh karenanya, ada 5 karakter yang harus dipahami dan dijalankan oleh kader, warga dan simpatisan Muhammadiyah saat ini," jelas Kusno.
PERTAMA, menjalankan spirit Islam untuk membaca dengan baik dan benar baik teks maupun konteks.
"Bukankah al-Qur'an pertama turun dengan perintah membaca," ungkap Kusno.
Dijelaskan Kusno, Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul di tanah Arab untuk menjadi orang yang fathonah, tabligh, shiddiq serta amanah dan itu semua dilakukan dengan proses membaca, membaca teks maupun konteks.
KEDUA, kekuatan spiritual kita akan bangkit jika tuntunan ibadah baik yang mahdhah maupun ghairu mahdhah dilakukan secara benar oleh penganutnya.
"Saat ini terkesan bahwa nalar materiil yang sering digarap oleh manusia dan mengesampingkan nalar spirituil," ungkap Kusno.
Padahal kesinambungan antara nalar materiil dan spiritual menurut penjelasan KH. Kusno sangat penting sehingga apa yang diberikan oleh Allah SwT pada makhluk-Nya akan terasa indah.
KETIGA,Islam mendorong umatnya untuk mempunyai keunggulan, tak hanya unggul kuantitas namun juga kualitas.
Menurut Kusno, jangan suka mencari kelemahan saudaranya seiman, dan merasa dirinya lemah, sudah saatnya kita umat Islam untuk terus berhusnudzon dan maju karena ada keunggulan.
"Coba lihat husnudzonnya Nabi Ya'qub, ketika 12 anaknya, hanya Bunyamin dan Yusuf yang baik sedangkan 11 yang lain anak-anak yang bandel," ujar KH. Kusno.
KEEMPAT, selalu beramal shalih dengan dasar ta'awanu alal birri wa at-taqwa. Sikap egaliter dan hormat-menghormati antar sesama manusia perlu di implementasikan sebagai wujud amal shalih.
"Sepanjang saudaramu baik seiman maupun tidak adalah manusia, dia bukan musuhmu. Mereka hanya tertipu oleh tipu daya syaitan sehingga berbuat yang menurut kita tidak sesuai ajaran Islam," ingat Kusno.
KELIMA, Kusno menjelaskan bahwa setelah empat hal di atas dilaksanakan maka akan menuju ke arah membangun kehidupan yang berkeadaban serta berkemajuan dengan dasar ta'awun untuk negeri. ● maghfur