Selamat Datang di Laman JemberMu.com - Portal Resmi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Jember

Islamic Development Paradigm Menurut Haedar Nashir

Haedar Nashir berbagi ilmu dan pandangan seputar peradaban Islam (politik dan pemerintahan) dalam Konferensi Internasional Pembangunan Islami ke-3, Kamis 22 September 2016 di Aula Fisip Universitas Jember. Kesempatan ilmiah semacam ini merupakan sebuah media komunikasi bersama dari berbagai perspektif sudut pandang tokoh Islam dari dua ormas terbesar di Indonesia.
Jember (22/09/2016) kedatangan tamu istimewa, Dr. H. Haedar Nashir, M.Si Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam acara "Konferensi Internasional Pembangunan Islami" ke-3. Kegiatan yang dihelat oleh Puskapi, Pusat Kajian Pembangunan Islami Universitas Jember tersebut dilangsungkan di Aula lantai 3 Fisip Unej.

Dalam kesempatan tersebut, Haedar didapuk sebagai 'keynote speaker' yang membawakan materi "Peradaban Islam: Politik dan Pemerintahan". Menurutnya, paradigma pembangunan Islam dalam perspektif Muhammadiyah adalah mewujudkan Islam sebagai 'Dienul Hadlarah', yakni agama yang hadir dan memiliki nilai yang dapat memberikan makna bagi kehidupan manusia universal.

Haedar Nashir, Ketua umum PP Muhammadiyah saa presentasi dalam Kongres Internasional Pembangunan Islami
Paradigma dalam konteks Indonesia "Islamic Development paradigma" dengan memahamkan bahwa:

  1. Agama Islam sebagai sumber nilai (value),
  2. Pancasila sebagai dasar negara, tidak lebih dan tidak kurang,
  3. Adanya pendidikan yang mencerahkan (enlightment)
  4. Kepemimpinan yang profetik untuk mencegah pragmatisme dan oportunisme
  5. Keadaban publik sebagai wujud akhlakul karimah.
Selain Haedar, hadir pula sekjen PBNU, Helmi Faishal mewakili Ketua Tanfidziyah yang berhalangan hadir. Serta pemateri mancanegara, Prof. Dr. Muhammad Syukri Salleh, mewakili ISDEV Universiti Sains Malaysia.

Helmy Faishal, sekjen PBNU
Helmy Faishal, sekjen PBNU menyampaikan pemaparan tentang berbagai potensi keummatan
Konferensi ini merupakan sebuah ikhtiar bersama dari muslim serumpun antara Indonesia dan Malaysia untuk menemukan perspektif pembangunan paradigma keislaman. Acara konferensi berlangsung selama dua hari hingga Jum'at 23/09/2016 dengan agenda presentasi dari peserta penyaji (full parallel presentation) ● Dima A.