Pohon Kelapa Kopyor Cungap Merah UMP Ditetapkan Sebagai Pohon Induk



Pohon Kelapa Kopyor Cungap Merah yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan merupakan karya Prof. Sisunandar, berhasil ditetapkan sebagai pohon induk oleh Direktorat Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Pohon ini merupakan satu-satunya pohon induk kelapa kopyor homozygot di Indonesia.

Pemilihan dilakukan di kebun UMP dan Karang Kemiri pada Kamis, 16 November 2023, dengan dihadiri oleh Ratna Rubandiah, S.E, MSc dari Direktorat Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian dan Dr. Ir. Ismail Maskromo dari Pusat Riset Holtikultura dan Perkebunan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Prof. Sisunandar, peneliti yang menciptakan Pohon Kelapa Kopyor Cungap Merah di UMP, mengungkapkan kebanggaan dan terima kasih atas penetapan pohon tersebut sebagai pohon induk oleh Direktorat Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

"Dengan ditetapkannya Pohon Kelapa Kopyor Cungap Merah UMP sebagai pohon induk, ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi kami dan juga untuk kemajuan pertanian di Indonesia. Kami berharap ini dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan lebih lanjut dan peningkatan kualitas perkebunan di Tanah Air," ujar Prof. Sisunandar.

Penelitian kelapa kopyor cungap merah oleh Prof. Sisunandar dimulai sejak 2008 dan telah memasuki tahap krusial. Pendaftaran varietas baru dilakukan pada tahun 2021, diikuti oleh pelepasan varietas untuk penanaman. Tahap ketiga melibatkan penetapan pohon induk sebagai sumber benih berkualitas.

Prof. Sisunandar mengajukan 121 pohon kelapa kopyor cungap merah sebagai pohon induk. Jika berhasil, Kementerian Pertanian akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang memungkinkan produksi bibit untuk disertifikatkan dan ditanam oleh masyarakat.

Ratna Rubandiah dari Direktorat Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa proses penetapan pohon induk melibatkan tim dari Direktorat Jenderal Perkebunan, pengawas benih tanaman provinsi, dan pusat riset. Kriteria utama termasuk sifat kopyor dan cungap merah yang diukur melalui observasi fisik pohon dan jumlah produksi buah sesuai standar. Pohon yang telah ditetapkan kemudian diambil embrionya untuk dikulturkan di laboratorium.

Dr. Ir. Ismail Maskromo dari Pusat Riset Holtikultura dan Perkebunan BRIN menjelaskan bahwa kelapa kopyor cungap merah tidak dapat langsung ditanam di kebun, melainkan harus melalui tahap kultur embrionik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tanaman yang tumbuh memiliki akar berwarna merah, menandakan kelapa kopyor merah.

Rektor UMP, Assoc Prof Dr Jebul Suroso, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah bukti komitmen dan dedikasi tim penelitian UMP di bawah kepemimpinan Prof. Sisunandar.

“Kami sangat bangga melihat bahwa penelitian ini telah mencapai tahap sekarang, dengan penetapan pohon kelapa kopyor cungap merah sebagai induk oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kami berterima kasih kepada Prof. Sisunandar dan seluruh tim penelitian yang telah bekerja keras untuk meraih prestasi ini,” ungkapnya.

Dengan penetapan pohon kelapa kopyor cungap merah sebagai sumber benih berkualitas, Rektor berharap kontribusi UMP membuka peluang pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Keberhasilan ini sejalan dengan visi dan misi UMP untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama