TARWIYAH YANG MENGGEMBIRAKAN..


    Sejak kami terpanggil tahun ini untuk berhaji, kami memang sangat ingin melakukan Tarwiyah (Yaitu ke Mina dulu pd tanggal 8 Dzulhijah sebelum ke Arofah) karena begitulah yang dilakukan Nabi Muhammad saat berHaji dulu, Maka kami kemudian mengikuti/bergabung dengan KBIHU Ar Raudhoh PD Muhammadiyah Jember, yang informasinya akan memfasilitasi Tarwiyah tsb. Untuk pelaksanaan Tarwiyah ini perwakilan rombongan harus membuat permohonan ijin ke petugas Kloter, maka dengan demikian Tarwiyah yang kita lakukan adalah legal dan tidak bermaksud mengambil jalan  berbeda dengan pemerintah. 

    Maka beberapa hari menjelang tanggal 7 Dzulhijah kita didata lagi siapa-siapa yang akan mengambil tarwiyah. Karena jumlah kita tidak terlalu banyak, akhirnya oleh pengurus KBIHU Ar Raudhoh kita yang selama di Mekah berada dalam naungan Maktab 37, dan Maktab 37 tidak bersedia memfasilitasi Tarwiyah, akhirnya kita digabungkan dengan Maktab 31 beserta saudara-saudara dari salah satu KBIHU di Surabaya, Sidoarjo dan Madiun. Perlu diketahui bahwa Pemerintah Indonesia tidak menyelenggarakan Tarwiyah, sehingga urusan Tarwiyah ditanggung oleh masing kelompok jamaah Haji yang melaksanakannya. Biaya yang diperlukan berkisar antara 250-300 Riyal. Biaya sebesar itu yang didapat adalah Tranportasi Hotel ke Mina dan Mina ke Arofah, Pemondokan di Mina dan Makan 4 kali. Waktu itu kita berangkat tgl 7 Dzulhijah ba’da isya’ dan diangkut ke Arofah pada tgl 9 Dzulhijjah jam 9an pagi untuk bergabung dengan kloter kita semula.

    Luar biasa nikmatnya, sangat berkesan karena membayangkan apa yang dilakukan Nabi kita dulu sebelum wuquf di Arofah, Mina masih sepi, istirahat dan ibadah bisa sangat tenang, urusan KM yang saat mabit Mina berjubel, saat tarwiyah seperti kita nikmati sendiri. Yang kita lakukan di Tarwiyah ini adalah bermunajad/bertaqorrub kpd Allah dg ibadah rutin Sholat 5 waktu, berdzikir dan ada juga Tausyiyah dan tentu beristirahat. Untuk sholat lima waktu selama di Mina (baik Tarwiyah maupun Mabit di Mina) adalah di Qoshor tanpa di Jama’.

    Pengalaman spiritual Tarwiyah ini tentu hanya bisa dirasakan sendiri oleh yang melaksanakannya dan tidak akan bisa dirasakan oleh mereka yang tidak mengambil Tarwiyah. Semoga saudara-saudaraku semua yang tahun depan atau tahun-tahun berikutnya akan berangkat haji, bisa mempertimbangkan untuk mengambil tarwiyah ini. Kalau mau mengambil, maka akan lebih baik memilih KBIHU yang mau memfasilitasi atau paling tidak mengijinkan untuk Tarwiyah ini . Karena bagi diri kami sendiri (Bersama istri), kami ambil tarwiyah karena mungkin inilah kesempatan Haji kami satu satunya sepanjang hidup kami.


Mekkah, 2 Juli 2023

Jamaah Haji Indonesia 2023 

SUB 56


Supriyadi

Lebih baru Lebih lama