Wujudkan Cabang & Ranting Tangguh, LPCR adakan Sayembara Business Plan dan Serial Zoominar Social Entrepreneurship


Jamaah Muhammadiyah adalah kelompok yang dapat dikatakan sebagai warga masyarakat yang paling “rentan” ketika berhadapan secara langsung dengan pandemi COVID-19 ini.

Secara medis, mayoritas pimpinan PCM dan PRM didominasi oleh kelompok usia yang memasuki kategori resiko tinggi ini mengalami dampak paling fatal dari pandemi COVID-19.

Secara sosial ekonomi, Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting juga menghadapi problem sosial yang semakin kasat mata yakni resiko ketahanan pangan. Di lingkungan internal jamaah maupun lingkungan sekitar.

Pada masa multi krisis seperti inilah kepeloporan Muhammadiyah kembali diuji. Apakah Muhammadiyah yang sampai saat ini tidak mau menyerah dan berdamai dengan COVID-19 itu juga dapat menyelamatkan masyarakat dari ancaman ketahanan pangan yang semakin nyata membayang.

Untuk itu Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting Pimpinan Pusat Muhammadiyah mencoba memassifkan gerakan sociopreneur berbasis Cabang dan Ranting sebagai upaya untuk membantu membangun ketangguhan ekonomi warga Muhammadiyah.

Gerakan sociopreneur ini sendiri dapat diartikan sebagai gerakan bisnis yang harus menghasilkan keuntungan yang dapat dinikmati oleh seluruh warga atau jamaah.

Apa saja model sociopreneur yang dapat dikembangkan oleh PCM dan PRM akan dibahas dalam serial Zoominar bertema “Model Ketangguhan Ekonomi Cabang dan Ranting Muhammadiyah di Era Pandemi COVID-19” yang putaran pertamanya akan digelar pada hari Senin, 29 Juni 2020 jam 19.30 WIB.

Putaran pertama zoominar ini menghadirkan tiga narasuber. Pertama, Drs. M. Safar Nasir, M.Si, Wakil Ketua LPCR PPM yang akan mengulas tentang Kebijakan LPCR PPM dalam mewujudkan sociopreneur di tingkat Cabang dan Ranting.

Kedua, Dr. Hempri Suyatna (Dosen Univeritas Gadjah Mada) yang akan membahas tentang sociopreneur dari perspektif kesejahteraan Sosial, aplikasi dan ilustrasi sociopreneur di wilayah kecamatan dan pedesaan serta langkah Cabang dan Ranting Muhammadiyah untuk mewujudkan sociopreneur.

Ketiga, Dwinanto, Kepala Desa Krandegan, Bayan, Kabupaten Purworejo yang akan mengulas dampak positif sociopreneur untuk warga masyarakat berbasis kisah sukses langkah terobosan Desa Krandegan menghadapi pandemi COVID-19.

Zoominar putaran pertama ini ditindaklanjuti dengan sayembara “Penyusunan Business Plan Social Entrepreneurship Muhammadiyah”. Detail tentang ketentuan dan tahapan sayembara akan diumumkan di sesi akhir zoominar tanggal 29 Juni 2020 tersebut.

Peserta yang hendak bergabung ke zoominar dapat mendaftarkan diri dengan membuka tautan berikut: http://bit.ly/talkshowlpcr atau Chat WA wa.me/6285729638181.

Sedangkan yang ikut menyimak dapat mengikuti secara langsung lewat YOUTUBE: http://bit.ly/youtube-lpcr

atau FACEBOOK: https://www.facebook.com/lpcr.ppm/
Lebih baru Lebih lama