Dari kiri Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkominfo Rudiantara, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Buya Syafii Maarif dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat meresmikan GSM Yogyakarta |
Haedar Nashir dalam pidato sambutan sebelumnya menyatakan bahwa Grha Suara Muhammadiyah (GSM)merupakan saksi dan monumen sejarah perjuangan dan perkembangan Suara Muhammadiyah sebagai lini syiar dakwah sejak tahun 1915.
"Jangan melihat Suara Muhammadiyah sebagai sebuah majalah, tapi lihat Suara Muhammadiyah sebagai aktualisasi spirit awal Muhammadiyah yang ingin menampilkan islam berkemajuan," ungkapnya.
Haedar Nashir juga mengisahkan keterlibatannya dalam Suara Muhammadiyah sejak ia menjadi mahasiswa akhir studi di tahun 1984. Haedar mengatakan bahwa meski sudah sering menulis di koran di luar Suara Muhammadiyah, dia mempunyai pengalaman ketika tulisannya waktu itu dicoret-coret dengan tinta merah dan dibanting ke lantai oleh Ajib Hamzah seorang wartawan senior.
"Saya memulai semuanya dari nol, dan semua tulisan saya adalah asli hasil pemikiran saya, bukan asisten yang menulis," tegas Haedar.
Hadir dalam acara peresmian GSM Menteri Kominfo Rudiantara, Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Anggota DPR RI Misbakhun, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafii Maarif serta Perwakilan Walubi Prof Dr Phillip Kuncoro.
Ketua LIK PDM Jember berfoto bersama Wakil Ketua PWM Jawa Tengah dan tim MPI PWM Jawa Tengah di peresmian GSM Yogyakarta |
Acara peresmian ini juga disemarakkan dengan penampilan D'Croof band dari SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen dan Polisi Cilik SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan. Kemudian ada acara pemberian penghargaan bagi Mbah Dirman, pegawai terlama Suara Muhammadiyah yang bekerja sejak tahun 60an dan beasiswa bagi putri almarhum mantan Pemimpin Umum Suara Muhammadiyah Didik Sudjarwo, SE. ● maghfur