Tiga Pesan Ketua PDM Jember di Tasyakuran Milad Tapak Suci

KH Kusno, MPdI saat memberikan tausyiyah di Tasyakuran dan Renungan Milad Tapak Suci ke-55
di Padepokan Tapak Suci Bina Manggala
Pimpinan Daerah 04 (PIMDA 04) Tapak Suci Kabupaten Jember pada Selasa malam (31/07/2018) lalu mengadakan Tasyakuran dan Renungan Milad Tapak Suci ke-55 bertempat di Padepokan Silat TS Bina Manggala dengan dihadiri ratusan siswa, kader dan pendekar TS se-Jember.

Acara bertema tapak Suci Berprestasi, Jayalah Muhammadiyah ini dimulai dengan sholat Isya berjamaah di Masjid Ar-Ruhama' kompleks padepokan. Kegiatan ini nampak dihadiri pendekar TS Jember seperti DR Sukarno, MSi, PBr, Drs Nizam Firdausi, PBr, Pendekar Syamsuddin dari Cakru, Pendekar Hasyim Arief dan Pendekar Aries Munandar dari Jember kota, Pendekar Affandi Kalisat, Pendekar Sumaji Tanggul dan Pendekar Bejo Sukatman dari Watukebo.

Kemudian kegiatan tasyakuran dilanjutkan dengan sambutan oleh Sekretaris PIMDA 04, Dr Sukarno, MSi yang dilanjutkan dengan renungan milad yang dipimpin oleh Ketua Muhammadiyah Jember KH Kusno, MPdI.

Dalam tausyiyah renungannya, KH Kusno menyatakan ada 3 (tiga) fokus bagi Pendekar, Kader serta Siswa Tapak Suci saat ini dalam menghadapi perubahan jaman.

Pertama, Juara. Sesuai dengan tema tahun ini, Kusno mengatakan bahwa sudah menjadi kewajiban Tapak Suci menghasilkan atlit-atlit pencak silat yang berprestasi hingga level internasional. Menurutnya, menjadi juara akan menjadi sebuah lahan dakwah tersendiri bagi Tapak Suci.

Kedua kemandirian. KH Kusno menyatakan bahwa Tapak Suci Jember harus bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhannya menggapai prestasi.

"Jer Basuki Mawa Beya. Siapa punya kegiatan disitu dia berusaha memenuhi kebutuhannya," ujar Kusno.

Salah satu bentuk kemandirian adalah penggalangan dana internal dalam melaksanakan kegiatan serta bergantung hanya kepada Allah SwT atas tiap kesulitan dan hambatan.

"Kita disegani karena tidak ngrepoti orang lain. Jiwa mandiri ora njalukan ini merupakan kehormatan diri, marwah Tapak Suci dan Muhammadiyah," tegas pria asli Lamongan ini.

Ketiga, di setiap jiwa siswa, kader dan pendekar Tapak Suci harus ditanamkan hakekat ber-Muhammadiyah harus ditanamkan. Selalu untuk mengingat bahwa tujuan Muhammadiyah itu amar makruf nahi munkar mengagungkan agama Islam.

"Kader Tapak Suci jangan keder, pun jangan asal gelut apalagi nukari konco. Selalu teguhkan diri dengan cara berpegang teguh dan meresapi Mars Tapak Suci," ungkap KH Kusno.

Di akhir renungan milad TS ini, KH Kusno mengingatkan bahwa ribuan mata tertuju pada perguruan Tapak Suci dan melihat kebesaran Muhammadiyah. Tidak jarang karena kepentingan sesaat muncul upaya-upaya menjauhkan Tapak Suci dan Muhammadiyah dari Pancasila dan Indonesia.

"Selalu ingat bahwa TS itu cinta bangsa, negara, kebenaran dan kebajikan. Kita itu tidak suka kedzaliman dan kemunkaran," pungkas KH Kusno.

Acara Tasyakuran dan Milad Tapak Suci diakhiri tepat pukul 9 malam dengan acara makan bersama dan tradisi bersalaman antar siswa, kader dan pendekar. maghfur
Lebih baru Lebih lama