Dr. Aminullah Elhadiy, MA: Sholat Khusuf Merupakan Bagian Dari Ihya As-Sunnah

Khotib Sholat Khusuf, Dr. Aminullah Elhadiy, menerangkan Islam menentang tahayul terhadap terjadinya gerhana
Menyambut gerhana bulan langka yang terjadi pada Rabu (31/1/2018) kemarin dan melaksanakan maklumat Majelis Tarjih & Tajdid PP Muhammadiyah, Takmir Masjid al-Qolam Universitas Muhammadiyah Jember mengadakan Sholat Khusuf (Gerhana Bulan) yang dimulai rangkaiannya sejak Sholat Isya.

Nampak ratusan warga sekitar Universitas Muhammadiyah Jember serta mahasiswa memadati Masjid al-Qolam sejak Maghrib. Sholat Khusuf kali ini dipimpin oleh Ustadz Laghani Siampo, SAg pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Fanani, dan bertindak sebagai Khotib Dr Aminullah El Hadiy MA, Wakil Ketua Muhammadiyah Jember.

Nampak menghadiri rangkaian Sholat Khusuf ini pimpinan lembaga dan majelis Muhammadiyah Daerah Jember dan pimpinan Muhammadiyah Cabang Sumbersari. Sholat khusuf yang berlangsung sejak pukul 19.45 ini berlangsung khusyu' meski diiringi dengan mendung dan gerhana yang tak terlihat.

Dalam khutbah khusufnya, Dr Aminullah, MA mengatakan bahwa masyhur di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari, namun secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang sama.

Menurut mantan Rektor Unmuh Jember ini, di tengah masyarakat baik di masa lalu hingga sekarang masih mempunyai keberagaman makna tentang gerhana. Bahkan di jaman Rasulullah, gerhana yang terjadi diidentikkan dengan kematian putra Rasulullah saw Ibrahim.

Namun, Islam menolak segala hal tahayul tersebut. Hal ini dibuktikan dengan Hadis dari Abdullah ibn Umar bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu.“ (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Bahkan Allah SwT dalam al-Qur'an surat Fushilat ayat 37 berfirman: “Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya.”

"Dengan kita menghadiri sholat gerhana kali ini, jadi jalan menguatkan aqidah dan iman kita, sehingga keyakinan mistik sudah ditinggalkan," ujar Dr Aminullah.

Menurut Dr Aminullah, selain melaksanakan Sholat khusuf, setidaknya ada 2 tuntunan Rasulullah saw yang lain yaitu bersedekah dan bertakbir. Dan dalam upaya menghidupkan sunnah (Ihya as-Sunnah), juga diharapkan anak-anak yang hadir dalam sholat Khusuf menceritakan pada kawan-kawannya bahwa pernah melaksanakan sholat khusuf dan mengajak kawannya untuk juga ikut sholat pada suatu saat.

"Dan bagi orangtua, jika nanti ada gerhana baik bulan maupun matahari, ajak keluarga, suami, istri dan anak-anak kalian untuk ikut sholat gerhana sebagai bagian dari menghidupkan dakwah Islam," pungkas Dr Aminullah. maghfur
Lebih baru Lebih lama