Wakil Ketua LIK Jawa Timur Berbagi Ilmu Cerdas dan Bijak Ber-Medsos

Zaenal Arifin, Wakil Ketua LIK Muhammadiyah Jawa Timur Mengisi Studium Generale
Cerdas dan Bijak Ber Media Sosial di Meeting room SMAMGA
Gelaran Kelas Manajemen dan Pembentukan Tim Media yang diadakan oleh PD IPM Jember pada Sabtu (21/10/2017) sore menghadirkan Wakil Ketua Lembaga Informasi & Komunikasi (LIK) Muhammadiyah Jawa Timur Zaenal Arifin untuk mengisi Studium General Cerdas dan Bijak Bermedia Sosial di Meeting Room SMA Muhammadiyah 3 Jember.

Dalam paparannya di depan puluhan peserta IPM usia SMA dan SMK Muhammadiyah tersebut, Zaenal Arifin mengupas pergeseran makna berbicara saat ini. Menurut Zaenal, dulu berbicara dimaknai sebagai proses mulut mengeluarkan ucapan atau bicara secara oral. Akan tetapi menurut Guru Muhammadiyah Gresik ini, saat ini berbicara bisa dimaknai luas seperti yang terkandung dalam ayat al-Qur'an.

“Dan (ingatlah) hari (ketika) para musuh Allah digiring ke dalam neraka lalu mereka dikumpulkan (semuanya). Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab, “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. Kamu senantiasa menyembunyikan dosa-dosamu bukan sekali-kali lantaran kamu takut terhadap persaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadapmu, tetapi karena kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan ini adalah prasangka jelek yang kamu miliki sangka terhadap Tuhan-mu, prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Qs. Fushilat: 19-23).

"Saat ini semua anggota tubuh manusia bisa berbicara,salah satunya teknologi finger print yang bisa melihat data kita" ungkap aktivis Pemuda Muhammadiyah ini.

Bahkan dengan sedikit bergurau, Zaenal mengatakan bahwa manusia sendirilah yang membuat kiamat itu segera terjadi. Karena belum sempat di padang mahsyar, saat ini teknologi sudah memungkinkan tak hanya mulut yang berbicara.

Zaenal juga menunjukkan slide penggunaan internet di dunia, dimana Indonesia menduduki peringkat keempat. Oleh karenanya, ia berharap kader IPM Jember bisa untuk memanfaatkan sosial media secara bijak.

Saat ini Persyarikatan Muhammadiyah menurut Zaenal sudah ketinggalan start dengan kelompok Islam lain yang lebih maju dalam menggunakan teknologi. Seringkali media seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube lebih familiar dengan konten-konten Islami versi kelompok lain itu. Hal itu bisa dilihat ketika kita menulis keyword mengenai hal ibadah di mesin pencari seperti Google, akan sangat jarang ditemui milik Muhammadiyah berada di jajaran atas pencarian.

"Karenanya pelajar Muhammadiyah sebagai tulang punggung persyarikatan di masa depan harus memiliki sisi kreatif dalam membuat konten dan menguasai sosial media," tegasnya.

Di akhir Studium General, Zaenal Arifin menyampaikan bahwa Muhammadiyah ini sudah besar dan memiliki segalanya, akan tetapi kecolongan start jihad digital akan memungkinkan Muhammadiyah menjadi ketinggalan. Sudah saatnya Muhammadiyah baik organisasi maupun perseorangan membentuk jaringan dunia maya yang kuat dan berjalan satu suara. maghfur
Lebih baru Lebih lama