Ketua LPCR Jember Ingatkan Pentingnya Menjaga Lisan

Pengajian Ranting Muhammadiyah Gumuk Kerang oleh Heny Siswondo, MPd mengulas
perlunya menjaga lisan dan 10 bahaya lisan yang harus dihindari
Ustadz Heny Siswondo, MPd pada Ahad (15/10/2017) malam kemarin menjadi pembicara dalam Pengajian Rutin Ranting Muhammadiyah Gumuk Kerang Kecamatan Sumbersari. Dalam tausyiyahnya guru SMA Muhammadiyah 3 Jember ini menjelaskan mengenai pentingnya umat Islam untuk menjaga lisannya.

"Lisan yang letaknya diantara  dua janggut ini, merupakan salah satu nikmat dari Allah yang bisa mengantarkan kita ke surga atau malah malah menggelincirkan kita ke neraka," ungkap Ustadz Heny.

Tak hanya lisan, di era kemajuan teknologi seperti saat ini, menulis pesan atau 'bertutur kata' di media sosial bisa disamakan dengan lisan kita lanjut Ustadz Heny. Bahkan, seringkali karena keteledoran kita sebagai umat Islam yang tidak mau cek dan ricek, media sosial digunakan sebagai ajang berbagi pesan yang nampaknya baik dan mengatasnamakan Nabi Muhammad padahal bukan.

Ketua LPCR Muhammadiyah Jember ini mengingatkan kita pada Hadis Nabi saw,yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang sengaja mendustakan aku, maka bersiaplah untuk menerima azab api neraka."

Oleh karenanya, umat Islam utamanya warga Muhammadiyah diwajibkan untuk memahami setiap apa yang akan ditulis maupun diucapkan, dimana untuk memperoleh hal itu diperlukan ilmu yang mencukupi.

Menurut Ustadz Heny Islam sesungguhnya telah memberikan warning pada manusia mengenai kewajiban menjaga lisan. Hal ini difirmankan Allah SwT dalam al-Qur'an Surat al-Isra [17] ayat 36:

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."

Sementara itu, Rasul saw dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Menurut Ustadz Heny setidaknya ada 10 bahaya lisan yang wajib kita hindari, diantaranya:
1) Membicarakan sesuatu yang tidak perlu
   Kita selalu diingatkan sebuah Hadits Rasulullah SAW yang dirawikan  oleh at-Tirmidzi bahwasanya diantara ciri kesempurnaan Islam seseorang adalah ketika ia mampu meninggalkan sesuatu yang tidak diperlukan.
2) Melebih-lebihkan dalam berbicara
   Seorang ulama menyatakan bahwa mukmin itu ketika hendak berbicara, ia berfikir dahulu, jika bermanfaat dia ucapkan, dan jika tidak jangan diucapkan, namun bagi orang durhaka sesungguhnya lisannya mengalir saja tanpa pernah difikirkan.
3) Melibatkan diri dalam pembicaraan yang batil, diantaranya adalah meng-gosip.
4) Berdebat karena merasa ilmunya lebih tinggi daripada lawan bicaranya
5) Menyulut pertengkaran.
   Nabi bersabda yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, bahwasanya orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang bermusuhan dan suka bertengkar.
6) Melaknat, mengutuk serta caci maki
7) Mengejek dan mencemooh
8) Menyebarkan rahasia.
   Nabi saw telah mengingatkan kita pada sabdanya “Sesungguhnya orang yang paling buruk tempatnya di hari kiamat, adalah orang laki-laki yang telah menggauli istrinya, kemudian ia ceritakan rahasianya” (HR. Muslim)
9) Mengingkari janji yang merupakan ciri orang munafik
10) Berbohong dalam pembicaraan dan bersumpah

Di akhir tausyiyahnya, Ustadz Heny mengingatkan segenap warga Muhammadiyah akan Hadits Nabi bahwasanya sangat beruntunglah orang yang dapat menahan kelebihan bicaranya, dan menginfakkan kelebihan hartanya.
Lebih baru Lebih lama